Pada kesempatan ini saya akan memberikan sekilas (benar-benar sekilas) informasi, spesifiknya pada jenis-jenis pariwisata yang terdapat pada negara persemakmuran ini.
Bila ditinjau dari jenis pariwisata, Selandia Baru ini memiliki pariwisata alam, pariwisata budaya maupun pariwisata minat khusus. Pemandangan yang menghebohkan dan spektakuler membuat para pencinta alam tergiur dengan kebanggaan dan kekayaan lanskap dan alamnya. Tahukah anda, film “Lord of the Rings” disyuting di Selandia Baru? Yang menjadi salah satu alasannya adalah keindahan panorama alamnya yang memungkinkan karangan J.R.R. Tolkien yang kemudian karangannya dikembangkan menjadi sebuah ilustrasi film oleh sutradara Peter Jackson menjadi salah satu film yang terkenal hampir di seluruh mancanegara, dan membuat salah satu faktor beberapa orang terdorong dengan sendirinya untuk melihat langsung ke Tempat Kejadian Perkaranya.
Di samping kebanggaan pariwisata alamnya, Selandia Baru tidak kalah juga dengan Indonesia akan pariwisata budayanya. Tahukah anda bahwa tidak terdapat penduduk asli di Selandia Baru? Bisa dibilang yang menemukan pertama kali Selandia Baru adalah suku Maori, namun mereka disebut juga pendatang dari tanah negri mereka. Begitu juga dengan etnis Caucasian, mereka adalah pendatang baru, sesudah suku Maori menempati pulau yang tidak jarang disebut sebagai Aoetaroa. Suku Maori ini mempunyai kebudayaan yang dihormati oleh etnis Caucasian, dan menjadikan bahasa resmi pada dokumen-dokumen seperti paspor, dsb. Rupa suku Maori hampir sama persis dengan rupa orang Indonesia, khususnya di Indonesia bagian timur, dengan perkecualian mereka bertubuh besar dan berotot, dan beberapa orang menganggap rupa suku Maori cukup mengerikan. Benar, bahwa beberapa suku Maori memilik tattoo khas di wajahnya, bahkan di sekujur tubuhnya. Inilah salah satu keunikannya. Di samping itu yang menjadi kebudayaan Selandia Baru adalah sebagai contoh; sebelum pertandingan sepak bola internasional dimulai, pemain-pemain Selandia Baru akan menunjukkan tarian khas suku Maori yang dikenal sebagai tarian Haka (Haka Dance).
Konon, pada zaman dahulu, tarian Haka ini hanya lazim digunakan untuk penyerangan terhadap kaum Inggris yang menduduki tempat mereka. Namun sekarang tarian ini dijadikan sebagai tarian simbol / ceremonial.
Kita sudah melihat dua jenis pariwisata di atas yang berada di Selandia Baru. Tidak menutup kemungkinan, ramai orang mengunjungi Selandia Baru dengan alasan yang lebih spesifik atau dikenal sebagai Pariwisata Minat Khusus. Negara sub-tropis ini menawarkan berbagai keunikan yang dapat dinikmati berbagai orang dengan kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda. Sebagai beberapa contoh, studi hortikultural, bermain ski/salju, mengunjungi tempat-tempat yang disebut sebagai geo-thermal, bahkan ada yang ingin menikmati buah-buahan Kiwi yang asli dari tempatnya, dan melihat binatang Kiwi secara langsung.
Sekilas tentang jenis kepariwisataan yang terdapat di Selandia Baru.
Saya tidak akan menulis secara panjang lebar karena berkaitan dengan judulnya “mengupas sekilas…”, yang berarti artikel ini tidak dijelaskan secara mendetil, akan tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya, di lain kesempatan saya akan menjelaskan secara lebih mendalam ketiga-tiganya jenis pariwisata dan daya tarik wisata yang terdapat di Selandia Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar